Senin, 25 Mei 2015

Manusia dan Keadilan Distributif

Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Keadilan menurut Plato adalah orang yang mengendalikan diri dan perasaannya dikendalikan oleh akal. Sedangkan menurut pandangan yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntut hak dan melaksanakan kewajiban. Atau dengan kata lain, keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.


Terdapat berbagai macam keadilan, salah satunya adalah keadilan distributif. Aristoteles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan sama dan hal hal yang tidak sama secara tidak sama (justice is done when equals are treated equally). Sebagai contoh, dua orang karyawan yang bernama Dudung yang sudah bekerja 10 tahun dan Maman yang sudah bekerja 5 tahun, akan mendapatkan THR (Tunjangan Hari Raya). Pada waktu pemberian harus dibedakan antara Dudung dan Maman sesuai dengan lama nya berkerja atau masa mengabdi pada kantor tersebut. Andaikata Dudung mendapatkan Rp. 1.000.000,- maka Maman harus mendapatkan Rp. 500.000. Akan tetapi apabila besar THR yang didapat mereka berdua sama maka hal tersebut dikatakan tidak adil.   



DAFTAR PUSTAKA
Nugroho, W., &
Muchji A. (1996). Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Universitas Gunadarma

Senin, 11 Mei 2015

Manusia dan Penderitaan

Penderitaan berasal dari kata derita yang berarti merasakan sesuatu hal yang sangat tidak menyenangkan atau menanggung rasa yang tidak menyenangkan baik yang didapat lahir atau batin, atau sekaligus lahir dan batin. Suatu kejadian yang dianggap oleh seseorang sebagai sebuah penderitaan belum tentu orang lain menganggapnya sebagai penderitaan, ada seseorang yang justru malah menjadikan suatu kejadian tersebut motivasi untuk membuat diri nya sadar dan bangkit untuk berjuang karena suatu kejadian tersebut menjadi sebuah energi yang datang dalam dirinya sendiri, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kebahagiaan atau kenikmatan.


Penderitaan yang dialami oleh semua manusia didunia ini adalah sebuah resiko yang harus dihadapi. Karena semua orang pasti akan mengalami yang nama nya penderitaan, bagi yang siap menghadapinya manusia tersebut akan menjadikannya motivasi untuk dirinya sendiri dan bagi mereka yang tidak siap akan lebih terpuruk dalam dunia yang kelam di kehidupan ini. Tuhan memberikan kebahagian dan kesenangan kepada manusia, tetapi tuhan juga memberikan penderitaan kepada manusia agar membuat manusia sadar dan tidak memalingkan darinya. Maka dari itu kita harus selalu bersyukur kepada tuhan kerena kita telah diberikan kebahagian dan kesenangan, janganlah kita tergoda oleh hawa nafsu kita dan tidak bersyukur dengan apa yang diberikan oleh tuhan. 

Senin, 04 Mei 2015

Manusia dan Keindahan

Keindahan berasal dari kata indah yang berarti baik, bagus, cantik, elok, dan sebagainya. Benda yang memiliki sifat indah ialah seperti hasil sebuah karya seni, pemandangan alam, tatanan taman, dan masih banyak yang lainnya. Manusia tidak dapat terpisahkan dari keindahan. Dimana saja kapan saja dan siapa saja dapat menikmati keindahan. Keindahan sangat identik dengan kebenaran karena keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah.


Banyak sekali arti/pengertian keindahan yang didefinikan oleh tokoh-tokoh dan didapat pengertian keindahan terbagi atas keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral, dan keindahan intelektual. Keindahan pada dasarnya adalah alamiah, alamiah artinya wajar, tidak berlebihan dan tidak pula kurang. Keindahan tersebut akan secara tidak sadar dirasakan oleh manusia. Keindahan tidak dapat dibuat-buat, contohnya sebegitu mirip nya manusia membuat duplikasi lukisan monalisa yang sangat mirip akan lebih indah lukisan yang sebenarnya daripada duplikasinya. Jadi intinya manusia sangat erat hubunganya dan tidak dapat dipisakhan dari keindahan